Beranda Featured Bisnis Perusahaan Sukanto Tanoto Optimalkan CSR untuk Membantu Masyarakat

Perusahaan Sukanto Tanoto Optimalkan CSR untuk Membantu Masyarakat

0
Perusahaan Sukanto Tanoto Optimalkan CSR untuk Membantu Masyarakat

Perusahaan Sukanto Tanoto Optimalkan CSR untuk Membantu Masyarakat

Bagi pengusaha Sukanto Tanoto, masyarakat tidak boleh diabaikan. Ia menilai masyarakat merupakan faktor penting bagi kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu semua pihak di perusahaannya, Royal Golden Eagle (RGE) harus peduli terhadap pihak-pihak di sekitarnya.

Sukanto Tanoto lahir di Belawan pada 25 Desember 1949. Ia mendirikan RGE pada 1973 dengan nama Raja Garuda Mas. Seiring waktu, perusahaannya berkembang pesat. Mereka menjadi korporasi kelas internasional.

Skala bisnis RGE tergambar dari nilai aset, jumlah karyawan, hingga jangkauan usaha. Saat ini, aset mereka ditaksir mencapai 18 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, karyawannya sejumlah 60 ribu orang. Unit bisnis RGE tidak hanya ada di Indonesia, namun juga tersebar di Tiongkok, Brasil, Kanada, serta Spanyol.

Kesuksesan itu tidak didapat secara mudah. Ada kerja keras dan keteguhan di baliknya. Sukanto Tanoto merintis RGE dari nol dan mengubahnya dari perusahaan lokal menjadi korporasi global.

Selama itu, pengalaman pahit dan manis bisnis dikecap. Salah satunya ada ketika menghadapi krisis keuangan yang melanda Indonesia pada 1997. Saat itu, banyak perusahaan yang kolaps akibat nilai tukar rupiah atas dolar AS yang turun drastis.

Perusahaan Sukanto Tanoto sebenarnya menghadapi ancaman yang sama. Namun, ia mampu mengarahkan dengan baik untuk melewati krisis.

Keberhasilan itu tidak membuat Sukanto Tanoto menepuk dada. Ia malah sadar bahwa keberlangsungan perusahaan tidak lepas dari masyarakat. Krisis membuatnya semakin yakin bahwa tanpa masyarakat, eksistensi usaha apa pun tidak akan lama.

Oleh sebab itu, Sukanto Tanoto menginstruksikan semua unit bisnis RGE untuk memperhatikan masyarakat di sekitarnya. Ia menganjurkan agar mengoptimalkan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Lewat CSR, RGE diharapkan menjalankan berbagai upaya pengembangan masyarakat.

“Kalian harus terus memperhatikan masyarakat sekitar, tidak hanya para karyawan, tapi juga komunitas,” kata Sukanto Tanoto. “Hal ini tidak terbatas pada mendidik masyarakat dengan membangun sekolah. Masyarakat harus makan, mereka harus bertahan hidup. Jadi ketika Pemerintah tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, para pengusaha harus masuk. Kalian harus mengoperasikan perusahaan dengan prinsip menjadi berguna bagi orang banyak, berguna bagi komunitas dan berguna bagi perusahaan. Kalian harus memiliki tiga prinsip tersebut atau bisnis kalian akan hancur.”

Lantas seperti apa bentuk kegiatan yang dijalankan? Ini dua contoh yang sudah dijalankan unit bisnis dari RGE, yakni Asian Agri dan APRIL Group.

Asian Agri

Asian Agri adalah unit bisnis dari RGE yang bergerak di industri kelapa sawit. Mereka berdiri sejak 1979 dengan mendirikan perkebunan pertama di Gunung Melayu.

Saat ini, Asian Agri termasuk sebagai salah satu pemain penting di industri kelapa sawit. Mereka mampu memproduksi crude palm oil hingga satu juta ton per tahun.

Namun, keberadaan mereka tidak hanya memberi manfaat kepada internal RGE belaka. Asian Agri juga menjadi berkah bagi masyarakat sekitar khususnya para petani.

Selama ini, Asian Agri menjalankan instruksi Sukanto Tanoto untuk memberi manfaat kepada pihak lain. Caranya ialah menjalankan program CSR secara konsisten. Namun, berbeda dengan yang dilakukan pihak lain, CSR yang dijalankan oleh Asian Agri melekat ke dalam operasional perusahaan. Akibatnya, kegiatan berjalan kontinu tanpa pernah putus.

Kegiatan yang dijalankan ialah pendampingan kepada para petani swadaya. Mereka adalah petani kelapa sawit independen yang tidak terikat kepada satu perusahaan.

Selama ini, kehidupan para petani swadaya kurang baik. Hal tersebut disebabkan karena produktivitas perkebunan yang rendah karena pengetahuan yang minim tentang pertanian. Padahal, berkebun kelapa sawit menjadi satu-satunya sumber penghasilan keluarga.

Sadar dengan kesulitan tersebut, Asian Agri mendampingi para petani swadaya. Dengan program CSR, mereka mengajari sistem perkebunan kelapa sawit yang baik. Selain itu, mereka melatih petani untuk beternak sapi yang berintegrasi dengan kelapa sawit.

Kegiatan ini sudah dijalankan sejak 2011 dengan kerja sama bersama petani swadaya di Negeri Lama, Sumatra Utara. Sejak saat itu, cakupan relasi terus meningkat.

Pada tahun 2018, mereka menargetkan akan bekerja sama dengan petani yang mencakup lahan seluas 40 ribu hektare.

Di dalam kerja sama tersebut, mereka melaksanakan berbagai kegiatan. Asian Agri membentuk koperasi, memberi bantuan bibit, dan penanganan hama. Selain itu, mereka juga melatih aplikasi berbagai hasil olahan kebun kelapa sawit menjadi pupuk atau sarana penunjang perkebunan. Semua dilengkapi dengan pelatihan peternakan sapi dengan menggunakan pakan dari sisa hasil perkebunan kelapa sawit.

Hal itu ternyata sangat bermanfaat bagi petani swadaya. Mereka mampu meningkatkan kesejahteraannya.

APRIL

APRIL adalah salah satu unit bisnis RGE yang bergerak di industri pulp dan kertas. Dengan kapasitas produksi pulp sebesar 2,8 juta ton per tahun dan kertas hingga 1,15 juta ton dalam jangka waktu yang sama, mereka merupakan salah satu produsen pulp dan kertas terbesar di Asia.

Sama seperti perusahaan Sukanto Tanoto yang lain, APRIL menjalankan kegiatan CSR yang memberi manfaat kepada masyarakat. Mereka juga melakukannya secara terus-menerus dan memasukkannya ke dalam bagian operasional perusahaan.

Contoh konkret adalah pemberdayaan masyarakat. APRIL berusaha mengembangkan kemampuan wirausahawan lokal. Caranya ialah dengan memberinya berbagai dukungan untuk berkembang.

APRIL melatih para pengusaha kecil dan menengah di sekitar area operasionalnya tentang seluk-beluk bisnis. Mereka mengajari manajemen dasar, pengelolaan keuangan, maupun akuntansi.

Namun, hal yang terpenting adalah memberi kesempatan kepada pengusaha lokal binaan menjadi mitra usaha. APRIL membuka diri untuk menjadi penyuplai atau penyedia jasa apa pun yang terkait dengan operasional perusahaan.

Bukan hanya itu, terkait permodalan, APRIL mau menjadi penjamin bagi bank. Hal ini memudahkan para pengusaha mendapatkan dana sebagai modal usaha.

Langkah-langkah tersebut membuat banyak pihak terbantu. Salah satunya adalah pria asal Pangkalan Kerinci, Riau, yang bernama Sulaiman. Ia mampu menjadi pengusaha sukses berkat dukungan APRIL.

Sulaiman dulunya adalah Pegawai Negeri Sipil. Namun, ia menjadi mitra binaan APRIL. Akhirnya ia berkembang menjadi pengusaha dengan memasok cangkang atau kulit kelapa yang telah diolah menjadi serbuk untuk media penanaman bibit pohon akasia yang menjadi bahan baku utama dalam memproduksi kertas.

Langkahnya itu berbuah sukses. Ia mampu membuka lapangan kerja untuk banyak orang. Selain itu, per bulan setidaknya ia mengantongi penghasilan bersih hingga Rp30 juta dari usahanya tersebut.

Itulah dua contoh penerapaan CSR yang efekfif di tubuh RGE. Sesuai arahan Sukanto Tanoto, unit bisnis RGE tersebut mampu memberi manfaat besar kepada masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.